Monday, July 24, 2006

Potret Hati

Manakala duduk dan memperhatikan dinamisnya kehidupan, kita sadari kekuatan dari foto-foto untuk menngerakkan kita. Foto-foto dari orang-otang atau tempat-tempat tertentu pada suatu saat, terekam selamanya. Kita dapat menyaksikan foto sebuah keluarga yang sebelumnya tidak pernah kita lihat seraya meneteskan air mata. Sesuatu dalam pernyataan generasi-generasi terkait selamanya, dalam puisi gambar-gambar yang berpelukan dengan negatif yang tentu saja kemudian menjdi positif setelah diproses.

Sewaktu kecil mungkin kita senang dengan foto-foto, khususnya jika kita tergambar di dalamnya. Dan kitapun akan sanggup duduk berjam-jam mengamati foto-foto selama menampilkan hanya satu wajah.

Foto-foto tak akan menggantikan pengalaman yang sesungguhnya tapi dapat memicu ingatan. Kadangkala selembar foto tertentu membuat kita sanggup mengenang sesuatu atau seseorang yang kita anggap kenal, hanya untuk kemudian mengetahui ingatan telah menipu kita. Secara keseluruhan, foto-foto membantu meluruskan catatan. Mereka memiliki kekuatan mengungkapkan tekstur lapisan yang lebih dalam, membekukan satu saat dalam waktu dan meleburnya di depan mata.

Akan tetapi dari semua karya seni gambar-gambar luar biasa, kita paling tergerak oleh foto-foto yang diambil hati dan ditangkap kamera di dalamnya.

Kita membawa foto-foto hati, yaitu foto-foto orang-orang, tempat-tempat dan peristiwa yang terekam dalam kehidupan kita. Kita memilikinya pada saat kelahiran anak, saat kita kecil dan saat sekarang. Jika kita bicara tentanf foto-foto hati, semuanya menjadi mungkin. Mereka dilengkapi dengan suara dan dibuat dalam berbagai ukuran, seringkali karakter di dalamnya bergerak seperti yang kita bayangkan. Terkadang mereka juga muncul dalam warna yang berubah-ubah. Itu semua adalah keajaiban kehidupan yang dibingkai oleh emosi.

Kita masing-masing membawa kamera di dalam diri sendiri sepanjang hidup. Persediaan film kita ataupun memori kita tak terbatas. Tetapi tak seperti foto yang dapat kita cetak di kertas, foto daging dan darah ini bertempat di dalam perustakaan jiwa kita serta hanya bisa dilihat oleh sang fotografernya saja. Mungkin, kita membicarakannya dan melukiskannya pada orang lain, tetapi hanya mata kita yang dapat menerima dan melihat gambar-ganbar yang ditangkap dalam kehidupan kita.

Kita masing-masing adalah seniman kehidupan. Piala berharga dari foto-foto hati ini hidup di dalam diri kita dan akan mati bersama kita juga. Tapi waktu untuk waktu berharga yang diberikan kepada kita untuk menghuni kehidupan dan dunia ini, kita punya kesempatan mengeluarkan foto-foto yang tertangkap dalam hati dan jiwa kita serta menikmatinya, memperbaharuinya dan menerima keindahannya. Semuanya merupaka kesempatan yang tak boleh kita sia-siakan.

Inti semua ini adalah kamera-kamera hati akan selalu siap dan kita dapat menambah koleksi kita... setiap... hari...

:: Tam @ 24.07.06 ::

Posted by .:: me ::. at 6:42 AM 0 comments

0 Comments

Post a Comment

« Home

Google